Instalasi Archlinux KDE via archinstall
Table of Contents
Siapa yang tidak pernah dengar Archlinux?
Archlinux adalah sebuah distro linux (legendaris) yang terkenal dengan komunitasnya yang besar dari seluruh dunia dan dokumentasi distronya yang lengkap. Hal lain yang menjadikan
Archlinux sebagai distro yang digemari banyak orang adalah karena filosofinya, yaitu Keep It Simple
1. Ya, sesuai filosofinya, Archlinux memang di-design untuk memberikan kemudahan, baik
untuk penggunanya maupun untuk hardware atau mesin host-nya2.
Meskipun demikian, dulu Archlinux memiliki reputasi sebagai distro untuk “linux senior” atau “sepuh linux” alias tidak ramah pengguna linux pemula. Pendapat tersebut muncul setidaknya karena proses install-nya yang terbilang cukup rumit dibandingkan dengan distro-distro lain, sebut saja Debian (yang juga merupakan distro legend) misalnya. Dibandingkan Debian yang proses instalasinya memanjakan pengguna dengan tampilan GUI (Graphical User Interface)-nya dan langkah-langkah instalasinya yang relatif sederhana, proses instalasi Archlinux justru berbasis CLI (CommandLine Interface) dan menggunakan command atau perintah-perintah yang tidak familiar. Intinya, Archlinux memang bukan sembarang distro karena diperlukan jam terbang untuk bisa menguasainya, bahkan sekadar untuk instalasinya.
Tapi itu dulu…
Sekarang, Archlinux sudah mulai memberikan concern pada proses instalasi yang bisa menghabiskan waktu yang lama tersebut sehingga (saya lupa persisnya tahun berapa, mungkin sekitar 2022 / 2023)
Archlinux menyediakan script instalasi di ISO resminya, yaitu archinstall
. Nah, dengan hadirnya script ini, Archlinux bukan lagi distro yang menakutkan karena kita dapat menginstall
sang distro dengan mudah di komputer kita.
Pra-instalasi
Unduh ISO Archlinux di sini: https://archlinux.org/download/
Btw, saya akan menginstall Archlinux sebagai VM (Virtual Machine) di Virtualbox . Jadi, untuk proses membuat VM dan konfigurasinya di Virtualbox (bagi kalian yang belum tau), bisa menyimak tulisan saya sebelumnya tentang instalasi Debian pada sub “Membuat VM di Virtualbox” di sini .
Instalasi Archlinux via archinstall
Script
Saat pertama kali mulai, kita akan melihat tampilan berikut:
Kita boleh menekan Enter pada pilihan yang pertama, “Arch Linux Install medium (x86_64, BIOS)” atau membiarkannya saja juga tidak mengapa.
Archlinux sudah siap diinstall ketika kita sudah masuk ke mode berikut:
Untuk memastikan kita sudah terhubung ke internet, kita bisa mengetikkan perintah
ip a
atau mencoba ping ke Google
ping google.com
Jika ip address-nya sudah muncul atau ping ke google berjalan dengan lancar, itu tandanya kita siap untuk menginstall Archlinux.
Untuk mulai menjalankan script, kita cukup mengetikkan perintah
archinstall
Tunggu beberapa saat hingga muncul tampilan berikut
Sekarang, kita perlu men-setting beberapa hal…
1. Mirrors
Mirrors sederhananya adalah server repository Archlinux yang ada di seluruh dunia. Tentu, kita harus memilih server repo yang terdekat (yang ada di Indonesia) supaya nanti proses install package atau proses update software-nya dapat berjalan lebih cepat.
- Silakan pilih bagian *Mirrors, untuk mengarahkan bisa menggunakan arrow keys di keyboard.
- Kemudian pilih Mirror Region dan tunggu beberapa saat hingga menampilkan list negara.
- Untuk mempercepat pencarian, kita bisa mengetikkan garis miring atau slash ( / ) dan ketikkan indo.
- Untuk menceklis pilihan negara kita (Indonesia), pencet “Tab” di keyboard.
2. Disk Configuration
Disk configuration adalah opsi untuk mengkonfigurasi partisi hardisk kita.
- Silakan pilih bagian Disk Configuration
- Pilih Use a best-effort default partition layout
- Ceklis pada kolom path /dev/sda
- Pilih format filesystem ext4
3. Hostname (Optional)
Hostname adalah nama dari komputer yang “meng-hosting” Archlinux kita. Kita bisa membiarkannya default dengan nama “archlinux” atau boleh juga diganti sesuai dengan selera kita.
Saya akan menggantinya ke castle.
- Silakan pilih bagian Hostname
- Hapus “archlinux” dan ganti ke preferensi hostname kalian (saya ubah ke “castle”)
4. Root Password
Root Password adalah bagian untuk memberikan password kepada user root (atau kalau di Windows adalah user Administrator). User root adalah user dengan privilege yang paling tinggi dalam hirarki user di linux. Jadi, saya sarankan kalian nanti akan menginputkan password yang tidak mudah dibobol.
- Silakan pilih Root Password
- Ketikkan password yang kalian kehendaki (memang tidak akan tampil di layar)
- Setelah selesai, ketik Enter, dan masukkan kembali password yang sama sebagai verifikasi, dan Enter
5. User Account
Kita akan memasukkan akun user normal kita di bagian User Account ini, berikut juga password akunnya tentu saja.
- Silakan pilih User Account
- Pilih Add a user
- Ketikkan nama user yang kalian inginkan (saya pilih nama saya sendiri, wildan)
- Ketikkan password untuk user yang sudah dibuat tadi (memang tidak akan tampil di layar)
- Ketikkan kembali password yang sama sebagai verifikasi
- Pilih yes (default) pada pertanyaan ‘Should “wildan” be a super user (sudo)?’, supaya user kita dimasukkan ke dalam grup sudo (sudoers)
- Kemudian, pilih Confirm and exit
6. Profile
Profile adalah bagian untuk kita mengkonfigurasi tipe Archlinux yang akan kita gunakan. Apakah Archlinux kita akan berjalan sebagai Desktop, Server, atau lainnya? Tapi, di sini, saya akan menginstall Archlinux sebagai Deskop dengan DE (Desktop Environment) KDE Plasma.
- Pilih Profile -> Type -> Desktop
- Ceklis di Kde, Enter
7. Audio
Kita selanjutnya akan memilih audio server pada bagian Audio ini.
- Pilih Audio
- Pilih Pulseaudio
8. Additional packages
Additional packages adalah paket-paket tambahan yang perlu kita install karena tidak terinstall secara default. Biasanya, firefox adalah salah satu dari paket yang tidak terinstall secara default pada script archinstall ini. Jadi, kita akan menginstallnya dengan menambahkannya pada bagian ini.
- Pilih Additional Packages
- Ketikkan firefox
Jika tidak ada return error, berarti package tersebut ada di repository (penulisannya sudah benar dan sesuai) dan siap diinstall.
9. Network configuration
Network configuration adalah opsi untuk mengkonfigurasi jaringan internet yang akan digunakan oleh OS Archlinux kita.
Setelah selesai mengisi semua opsi install-nya, berikutnya kita harus memilih Install untuk memulai instalasi…
Nanti ada pesan permintaan menekan Enter untuk melanjutkan proses instalasi, kita tinggal menekan Enter dan proses instalasi pun berjalan…
Silakan mandi dulu, kemudian seduh kopi, goreng telur, dan cuci baju, karena proses ini bisa dibilang proses yang memakan waktu (bergantung dari kecepatan internet kalian)…
Tunggu proses instalasinya berjalan hingga muncul tampilan berikut
Installation completed without any errors. You may now reboot. Artinya proses instalasi berjalan dengan baik tanpa ada error dan kita bisa me-restart laptop kita.
Kita berhasil masuk ke display manager untuk login, dan…
Ini dia desktop KDE dari Archlinux kita…
Selamat!
Okeee, sekian dulu tutorial instalasi Archlinux via archinstall
script kali ini.
Sampai jumpa lagi di artikel saya yang lain!!
Byee~