Wildan's Workspace

Openbox - Simple and Easy Window Manager for Beginners

Posted on 7 mins

Window Manager Openbox Linux

Dari 1-10 (dengan skala 1: paling tidak cantik dan 10: paling cantik), seberapa cantik tampilan tangkapan layar pada cover artikel ini? Screenshot tersebut saya “curi” dari sebuah akun github bernama addy-dclxvi pada reponya, openbox-theme-collection .

Kalau kalian mengunjungi repo tersebut, kalian akan menemukan keindahan-keindahan sebuah window manager bernama openbox di sana. Keindahan yang saya maksud di sini bukan keindahan biasa, tapi keindahan yang muncul dari kesederhanaan namun mampu memberikan kesan elegan dan nostalgic (oke, setidaknya ini menurut saya pribadi, hehe). Kita bahas…

  1. Mengapa indah? Karena openbox adalah salah satu window manager di linux yang (sangat) mudah di-kustomisasi sesuka hati penggunanya.
  2. Mengapa sederhana? Karena openbox adalah salah satu window manager yang bisa digunakan oleh “siapapun - pemula maupun sesepuh” dan “dimanapun - di laptop jadul, laptop high end, atau virtual machine (VM)”.
  3. Mengapa elegan dan nostalgic? Karena openbox memang memungkinkan penggunanya untuk tetap elegan meski sedang bernostalgia, misalnya.

Tiga alasan tersebut menjadi alasan utama openbox sebagai window manager alternatif desktop environment, khususnya bagi pemula di linux yang kebetulan mempunyai resource (re: cpu & ram) terbatas.

Note: Untuk penjelasan lebih jauh tentang openbox, sila baca-baca di sini

Beberapa distro linux ada yang secara default memang menggunakan window manager openbox ini tanpa desktop environment (DE), diantaranya adalah1:

No Distro Home Page Screenshot
1 Archcraft https://archcraft.io/ ss1
2 Bunsenlabs https://www.bunsenlabs.org/ ss2
3 Mabox https://maboxlinux.org/ ss3

Karena ketiga tersebut secara default sudah menggunakan openbox, kalian bisa langsung menggunakannya begitu selesai menginstall distro-distro tersebut untuk merasakan sensasi indah, sederhana, elegan dan nostalgic-nya openbox ✌️.

Instalasi Openbox

Tapi, jika kalian ingin tau bagaimana openbox ‘fresh from the oven’ alias openbox versi murni, kita akan coba install bersama. Sebelumnya, sebagai informasi saja, di sini saya akan menunjukkan demo instalasi openbox via archinstall script di distro Archlinux karena I use Arch BTW!. Panduan instalasinya akan persis sama seperti yang ada di artikel saya berjudul “Instalasi Archlinux KDE via archinstall ”, kecuali pada bagian profile.

Profile

Pada bagian profile, kita tidak memilih desktop, tapi xorg. gif1

Kemudian pilin install, biarkan proses instalasi Archlinux berjalan dan reboot jika sudah selesai.

Setelah login, kita akan menginstall beberapa paket untuk kebutuhan openbox2.

NOTICE ME

Jangan lupa mengganti DNS ke DNS google supaya tidak ada hambatan jaringan ketika meng-install atau meng-update software, di /etc/resolv.conf

sudo pacman -S openbox tint2 feh obconf lxappearance xorg-xrandr xfce4-terminal firefox thunar sxiv mpv nano wget 

Keterangan:

No Package Name Description
1 openbox openbox
2 tint2 panel
3 feh background
4 obconf GTK tools
5 lxappearance cust. look and feel
6 xorg-xrandr resolution tool
7 xfce4-terminal terminal emulator
8 firefox web browser
9 thunar file manager
10 sxiv image viewer
11 mpv audio/video player
12 nano text editor (CLI)
13 wget web retriever

Selanjutnya, copy-paste xinitrc dari /etc/X11/xinit/xinitrc ke .xinitrc dan folder /etc/xdg/openbox ke .config:

cp /etc/X11/xinit/xinitrc .xinitrc
cp -R /etc/xdg/openbox .config

Kita edit file .xinitrc dengan nano, hapus atau comment lima baris terakhir berikut & tambahkan baris perintah untuk memulai openbox via startx: ss2

# twm &
# xclock -geometry 50x50-1+1 &
# xterm -geometry 80x50+494+51 &
# xterm -geometry 80x20+494-0 &
# exec xterm -geometry 80x66+0+0 -name login

exec openbox-session # start openbox via startx

Berikutnya, kita edit file .config/openbox/autostart, tambahkan baris berikut di baris paling akhir untuk me-launch program-program berikut ketika selesai login: ss3

tint2& # panel
xrandr -s 1920x1080 # resolusi
feh --bg-scale ~/Downloads/blue.png # wallpaper
xfce4-terminal # terminal emulator

Note:

  • sesuaikan konfigurasi resolusinya dengan layar komputer/laptop kalian.
  • kita harus mengunduh gambar agar bisa tampil sebagai wallpaper, jadi, untuk sementara, gunakan wallpaper berikut terlebih dahulu

Ketikkan perintah

cd Downloads
wget https://w.wallhaven.cc/full/5g/wallhaven-5gqrp3.jpg -O blue.png

Untuk memulai openbox, ketikkan perintah

startx

Kalau tampilan openbox kalian seperti ini: ss4

itu pertanda bahwa kalian berhasil menginstall openbox! YEY!

Congrattzz!! 🥳 🥳 🥳

Dan kalau kita perhatikan, openbox merupakan salah satu window manager yang ringan karena menggunakan resource yang rendah. Berikut penggunaan RAM (random access memory)-nya yang hanya memakan 160-an MB: ss5

Kustomisasi Sederhana

Sekarang, kita akan mengkonfigurasi beberapa hal yang menurut saya cukup penting karena terkait dengan kenyamanan dan estetika. Beberapa hal yang akan kita konfigurasi pada bagian “Konfigurasi Sederhana” ini setidaknya ada 7 hal:

So, let’s get into it!

1. Yay

Yay adalah salah package manager untuk AUR (Arch User Repository) . Beberapa package manager yang tidak terdapat di database repository archlinux biasanya tersedia di aur. Jadi, kalau kita ingin meng-install packages dari aur, kita membutuhkan package manager khusus karena tidak bisa menggunakan pacman. Nah, sebetulnya, ada beberapa package manager (atau yang biasa disebut juga sebagai AUR helpers), seperti yay, paru, pacaur, pamac, dan trizen3. Tapi, saya akan gunakan yay karena alasan kebiasaan saja.

Sebelum menginstall yay, kita perlu meng-install git terlebih dahulu.

pacman -S git

Baru sekarang kita bisa meng-install yay dengan perintah berikut:

git clone https://aur.archlinux.org/yay.git
cd yay
makepkg -si

Untuk memastikan yay sudah ter-install, ketikkan perintah berikut:

yay --version

ss6

Jika instalasi berhasil, maka perintah tersebut mengeluarkan output berupa versi yay yang sudah ter-install.

Setelah itu, jangan lupa untuk update repo aur via yay:

yay -Syu # update repository

Untuk menginstall package atau software via yay, hampir mirip dengan pacman, ketikkan perintah berikut (tanpa sudo) - misalnya saya ingin menginstall xrdp:

yay -S xrdp # install xrdp

ss7

Akan muncul daftar rekomendasi package yang kita request untuk di-install (kebetulan xrdp hanya ada satu kandidat saja). Tekan [Enter] - [Enter] saja untuk langsung memasang xrdp.

2. Tint2

Seperti deskripsi yang sudah saya lampirkan sebelumnya di bagian instalasi, tint2 adalah program untuk menampilkan panel. Sebetulnya, tint2 yang tampil sekarang sudah cukup sebagai tampilan panel. Hanya saja, menurut saya masih belum fungsional. Jadi, nanti saya akan konfigurasi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi saya.

Kita akan mengkonfigurasi tint2 sehingga akan tampak sebagai berikut: ss20

Seperti terlihat, tint2 akan saya “tempel” di atas, dengan shortcut icon aplikasi seperti firefox, code, thunar, xfce4-terminal, dan mousepad. Kemudian, di sebelahnya menampilkan lokasi current workspace, di sebelahnya ada tanggal dan jam.

Pertama, buka tint2 settings atau kalian bisa klik pada icon kotak putih dengan pensil di tint2 yang tampil. Kemudian, pilih config file yang horizontal-icon-only.tint2rc, klik ceklis di pojok kiri atas. ss21

Untuk menambahkan icon aplikasi untuk shortcut, klik Theme (di pojok kiri atas) -> Edit Theme.

Di bagian Launcher, tinggal pilih aplikasi-aplikasi yang ingin ditampilkan, kemudian klik Apply. gif4

Di bagian Taskbar, pastikan tidak ada yang terceklis. Klik Apply. ss22

Di bagian Panel, klik pada posisi atas tengah. ss23

3. Thunar

Ketika pertama kali membuka thunar, akan melihat tampilannya sebagai berikut: ss10

Tampak bahwa saya hanya memiliki satu default folder, yaitu folder atau direktori Downloads saja. Nah, untuk menampilkan semua default folder pada home directory, kita bisa menggunakan xdg-user-dirs .

Install dulu,…

sudo pacman -S xdg-user-dirs

Kemudian, untuk men-generate folder-folder default di home directory, ketikkan perintah berikut:

xdg-user-dirs-update

gif2

Untuk menampilkannya di sidebar sebagai shortcut, tinggal drag and drop seperti berikut: gif3

4. Obconf

Pada bagian ini, saya akan menggunakan obconf (Openbox Configuration Manager) sebagai GTK tools untuk mengganti tema window dan juga menghapus animasi-nya (dengan alasan kecepatan dan efisiensi). Untuk mengampilkan obconf, ketikkan obconf di terminal.

obconf

Kemudian, di bagian Themes, kita pilih “Onyx”. ss8

Di bagian Appearance, un-check Animate iconify and restore. ss9

5. Icons

Saya akan mengganti icon default ke papirus. ss11

Pertama, kita download dulu icon-nya di sini:

Papirus Icons: https://www.xfce-look.org/p/1166289

Pada bagian Files, pilih file yang paling atas. ss12

Kita unzip filenya

gunzip gunzip papirus-icon-theme-20240501.tar.gz 
tar xf papirus-icon-theme-20240501.tar

Note:

Kalau belum punya gunzip dan tar, tinggal install:

sudo pacman -S gzip tar

ss13

Sekarang, kita punya 5 direktori icon Papirus dengan variasinya: ss14

Pindahkan ke direktori ~/.icons:

cd ~
mkdir .icons # buat direktori .icons jika belum ada
cd .icons
cp -r ~/Downloads/Papirus* ~/Downloads/ePapirus* .

ss15

Buka lxappearance, pada bagian Icon Theme, pilih Papirus, klik Apply. ss16

Dan icon theme Papirus berhasil diinstall. ss17

6. Font

Font yang akan saya pasang adalah Jetbrains. So, kita install:

sudo pacman -S ttf-jetbrains-mono ttf-jetbrains-mono-nerd

Buka lxappearance, di bagian Widget, ubah Default font dari Cantarel ke Jetbrains Mono 10, klik Apply. ss19

7. Bash

Di section ini, kita akan menginstall beberapa tools dan mengkonfigurasi shell prompt di .bashrc. Tools yang akan diinstall yaitu

No Package Name Description
1 eza ls alternative
2 bat cat alternative
sudo pacman -S bat eza

Kemudian, buka file konfigurasi bash (.bashrc) untuk mengganti ls dengan eza dan cat dengan bat:

cd ~
nano .bashrc

alias ls='eza'
alias cat='bat'

Sekarang, kita akan mengganti shell prompt supaya terlihat lebih keren dan informatif seperti berikut: ss18

Caranya, kita perlu menambahkan baris berikut di .bashrc:

#PS1='[\u@\h \W]\$ ' # default shell prompt

PS1='[\u@\H] [\w] [\d \@]\n\[\e[38;5;196;1m\]cmd\[\e[0m\] > '

Saya men-desain shell prompt tersebut melalui website berikut:

Bash Prompt Generator: https://bash-prompt-generator.org/

Saya cukupkan dulu…

Sekian untuk tutorial singkat Openbox kali ini, semoga bermanfaat…

Sampai jumpa lagi di artikel-artikel saya yang lain…