Site Logo
Wildan's Workspace

Archlinux KDE Installation via archinstall

Posted on 5 mins

Arch Linux Install

Siapa yang tidak pernah dengar Archlinux?

Archlinux adalah sebuah distro linux (legendaris) yang terkenal dengan komunitasnya yang besar dari seluruh dunia dan dokumentasi distronya yang lengkap. Hal lain yang menjadikan Archlinux sebagai distro yang digemari banyak orang adalah karena filosofinya, yaitu Keep It Simple1. Ya, sesuai filosofinya, Archlinux memang di-design untuk memberikan kemudahan, baik untuk penggunanya maupun untuk hardware atau mesin host-nya2.

Meskipun demikian, dulu Archlinux memiliki reputasi sebagai distro untuk “linux senior” atau “sepuh linux” alias tidak ramah pengguna linux pemula. Pendapat tersebut muncul setidaknya karena proses install-nya yang terbilang cukup rumit dibandingkan dengan distro-distro lain, sebut saja Debian (yang juga merupakan distro legend) misalnya. Dibandingkan Debian yang proses instalasinya memanjakan pengguna dengan tampilan GUI (Graphical User Interface)-nya dan langkah-langkah instalasinya yang relatif sederhana, proses instalasi Archlinux justru berbasis CLI (CommandLine Interface) dan menggunakan command atau perintah-perintah yang tidak familiar. Intinya, Archlinux memang bukan sembarang distro karena diperlukan jam terbang untuk bisa menguasainya, bahkan sekadar untuk instalasinya.

Tapi itu dulu…

Sekarang, Archlinux sudah mulai memberikan concern pada proses instalasi yang bisa menghabiskan waktu yang lama tersebut sehingga (saya lupa persisnya tahun berapa, mungkin sekitar 2022 / 2023) Archlinux menyediakan script instalasi di ISO resminya, yaitu archinstall. Nah, dengan hadirnya script ini, Archlinux bukan lagi distro yang menakutkan karena kita dapat menginstall sang distro dengan mudah di komputer kita.

Pra-instalasi

Unduh ISO Archlinux di sini: https://archlinux.org/download/

Btw, saya akan menginstall Archlinux sebagai VM (Virtual Machine) di Virtualbox . Jadi, untuk proses membuat VM dan konfigurasinya di Virtualbox (bagi kalian yang belum tau), bisa menyimak tulisan saya sebelumnya tentang instalasi Debian pada sub “Membuat VM di Virtualbox” di sini .

Instalasi Archlinux via archinstall Script

Saat pertama kali mulai, kita akan melihat tampilan berikut: ss1

Kita boleh menekan Enter pada pilihan yang pertama, “Arch Linux Install medium (x86_64, BIOS)” atau membiarkannya saja juga tidak mengapa.

Archlinux sudah siap diinstall ketika kita sudah masuk ke mode berikut: ss2

Untuk memastikan kita sudah terhubung ke internet, kita bisa mengetikkan perintah

ip a

atau mencoba ping ke Google

ping google.com

ss3

Jika ip address-nya sudah muncul atau ping ke google berjalan dengan lancar, itu tandanya kita siap untuk menginstall Archlinux.

Untuk mulai menjalankan script, kita cukup mengetikkan perintah

archinstall

Tunggu beberapa saat hingga muncul tampilan berikut ss4

Sekarang, kita perlu men-setting beberapa hal…

1. Mirrors

Mirrors sederhananya adalah server repository Archlinux yang ada di seluruh dunia. Tentu, kita harus memilih server repo yang terdekat (yang ada di Indonesia) supaya nanti proses install package atau proses update software-nya dapat berjalan lebih cepat.

gif1

2. Disk Configuration

Disk configuration adalah opsi untuk mengkonfigurasi partisi hardisk kita.

gif2

3. Hostname (Optional)

Hostname adalah nama dari komputer yang “meng-hosting” Archlinux kita. Kita bisa membiarkannya default dengan nama “archlinux” atau boleh juga diganti sesuai dengan selera kita.

Saya akan menggantinya ke castle.

gif3

4. Root Password

Root Password adalah bagian untuk memberikan password kepada user root (atau kalau di Windows adalah user Administrator). User root adalah user dengan privilege yang paling tinggi dalam hirarki user di linux. Jadi, saya sarankan kalian nanti akan menginputkan password yang tidak mudah dibobol.

gif4

5. User Account

Kita akan memasukkan akun user normal kita di bagian User Account ini, berikut juga password akunnya tentu saja.

gif5

6. Profile

Profile adalah bagian untuk kita mengkonfigurasi tipe Archlinux yang akan kita gunakan. Apakah Archlinux kita akan berjalan sebagai Desktop, Server, atau lainnya? Tapi, di sini, saya akan menginstall Archlinux sebagai Deskop dengan DE (Desktop Environment) KDE Plasma.

gif6

7. Audio

Kita selanjutnya akan memilih audio server pada bagian Audio ini.

gif7

8. Additional packages

Additional packages adalah paket-paket tambahan yang perlu kita install karena tidak terinstall secara default. Biasanya, firefox adalah salah satu dari paket yang tidak terinstall secara default pada script archinstall ini. Jadi, kita akan menginstallnya dengan menambahkannya pada bagian ini.

gif8

Jika tidak ada return error, berarti package tersebut ada di repository (penulisannya sudah benar dan sesuai) dan siap diinstall.

9. Network configuration

Network configuration adalah opsi untuk mengkonfigurasi jaringan internet yang akan digunakan oleh OS Archlinux kita.

gif9

Setelah selesai mengisi semua opsi install-nya, berikutnya kita harus memilih Install untuk memulai instalasi…

gif10

Nanti ada pesan permintaan menekan Enter untuk melanjutkan proses instalasi, kita tinggal menekan Enter dan proses instalasi pun berjalan…

Silakan mandi dulu, kemudian seduh kopi, goreng telur, dan cuci baju, karena proses ini bisa dibilang proses yang memakan waktu (bergantung dari kecepatan internet kalian)…

Tunggu proses instalasinya berjalan hingga muncul tampilan berikut ss5

Installation completed without any errors. You may now reboot. Artinya proses instalasi berjalan dengan baik tanpa ada error dan kita bisa me-restart laptop kita.

ss6

Kita berhasil masuk ke display manager untuk login, dan…

ss7

Ini dia desktop KDE dari Archlinux kita…

Selamat!

Okeee, sekian dulu tutorial instalasi Archlinux via archinstall script kali ini.

Sampai jumpa lagi di artikel saya yang lain!!

Byee~