Skip to main content
  1. Teches/

A Comparison of 5 Terminal File Managers

·1022 words·5 mins· ·
File Manager File Manager Terminal Cli Open Source Cool Linux
Wildan
Author
Wildan
An Ordinary Human Being
Table of Contents

Introduction
#

Kita mungkin sudah (sangat) familiar dengan istilah file manager atau file explorer berbasis GUI (Graphical User Interface) yang memang mudah ditemukan di sistem operasi populer, seperti Windows, Mac, Android, Apple, bahkan Linux sekalipun. Tapi, pernahkah kalian menggunakan atau melihat file manager berbasis terminal?

File manager berbasis terminal artinya kita tidak memerlukan interface grafis (GUI) untuk mengelola file dan direktori (folder) yang ada di komputer kita. Memang, CLI file manager umumnya terkenal di kalangan programmer, hacker, linux user, server admin, dan yang sebangsanya. Intinya, para power user.

Nah, di artikel ini, kita akan melihat-lihat 5 file manager berbasis terminal, berikut dengan perbandingannya. Nah, agar fair perbandingannya, mari kita lihat semua file manager berbasis terminal tersebut berdasarkan 2 standard penggunaan dasar:

  1. Menampilkan isi file (text/bahasa pemrograman, gambar, dan dokumen).
  2. Manajemen file & direktori (edit, copy-paste, membuat/menghapus/mengubah file/folder baru)

Kita mulai…

1. SuperFile
#

ss1
SuperFile

Berikut adalah repository Github-nya:

Installation
#

Berikut adalah cara memasangnya di masing-masing distro Linux:

Debian/Ubuntu, Archlinux, Fedora, OpenSuse, etc:

bash -c "$(curl -sLo- https://superfile.netlify.app/install.sh)"

NixOS:
Masukkan baris berikut di file konfigurasi (/etc/nixos/configuration.nix):

  environment.systemPackages = [
    pkgs.superfile
  ];

Atau jika menggunakan nix-shell:

nix-shell -p superfile

Checklists
#

Berikut adalah hasil benchmarking-nya:

NoCriteriaChecklist
1.Menampilkan Isi File (Preview)
File Teks (.txt, .py, .nix, etc)
File Gambar (.png, .jpg, .gif, etc)
File Dokumen (.pdf, .docx, etc)
2.Manajemen File & Direktori
Edit file
Copy-paste
Membuat/Menghapus/Mengubah Nama

Pros and Cons
#

Berikut adalah kelebihan SuperFile:

  1. Interface (tampilan) yang modern & informatif.
  2. Keybinding (shortcut) yang mudah diingat dan dipahami.

Berikut adalah kekurangan SuperFile:

  1. Belum mampu membaca file gambar & file dokumen.
  2. Belum tersedia di repositori distro Linux populer.

2. Clifm
#

ss2
Clifm

Berikut adalah repository Github-nya:

Installation
#

Berikut adalah cara memasangnya di masing-masing distro Linux:

DistroCommand
Arch Linuxyay -Sy clifm
Opensusesudo zypper install clifm
Fedorasudo dnf install clifm

Untuk Debian/Ubuntu belum ada paketnya di repository official, jadi harus meng-install-nya via Github.

git clone https://github.com/leo-arch/clifm.git
cd clifm
sudo make install

NixOS:
Masukkan baris berikut di file konfigurasi (/etc/nixos/configuration.nix):

  environment.systemPackages = [
    pkgs.clifm
  ];

Atau jika menggunakan nix-shell:

nix-shell -p clifm

Checklists
#

Berikut adalah hasil benchmarking-nya:

NoCriteriaChecklist
1.Menampilkan Isi File (Preview)
File Teks (.txt, .py, .nix, etc)
File Gambar (.png, .jpg, .gif, etc)
File Dokumen (.pdf, .docx, etc)
2.Manajemen File & Direktori
Edit file
Copy-paste
Membuat/Menghapus/Mengubah Nama

Pros and Cons
#

Berikut adalah kelebihan Clifm:

  1. Interface (tampilan) yang unik.

Berikut adalah kekurangan Clifm:

  1. Tidak ada fitur untuk menampilkan isi file.
  2. Belum tersedia di repositori distro Debian/Ubuntu.
  3. Keybinding (shortcut) yang tidak familiar.

3. Yazi
#

ss3
Yazi

Berikut adalah repository Github-nya:

Installation
#

Berikut adalah cara memasangnya di masing-masing distro Linux:

DistroCommand
Arch Linuxsudo pacman -Sy yazi
Opensusesudo zypper install yazi

Untuk Debian/Ubuntu & Fedora belum ada paketnya di repository official, jadi harus meng-install-nya via Github atau via Snap.

NixOS:
Masukkan baris berikut di file konfigurasi (/etc/nixos/configuration.nix):

  environment.systemPackages = [
    pkgs.yazi
  ];

Atau jika menggunakan nix-shell:

nix-shell -p yazi

Checklists
#

Berikut adalah hasil benchmarking-nya:

NoCriteriaChecklist
1.Menampilkan Isi File (Preview)
File Teks (.txt, .py, .nix, etc)
File Gambar (.png, .jpg, .gif, etc)
File Dokumen (.pdf, .docx, etc)✅ pdf
2.Manajemen File & Direktori
Edit file
Copy-paste
Membuat/Menghapus/Mengubah Nama

Pros and Cons
#

Berikut adalah kelebihan Yazi:

  1. Interface (tampilan) yang sederhana dan mudah dipahami.
  2. Keybinding (shortcut) yang juga mudah diingat.
  3. Dapat menampilkan banyak tipe file.

Berikut adalah kekurangan Yazi:

  1. Belum tersedia di repositori distro Debian/Ubuntu & Fedora.

Notes:

Ada 2 terminal file manager lagi yang sebetulnya mirip yazi secara tampilan, yaitu ranger & lf. Jadi, karena mirip, saya hanya akan mencantumkan gambarnya saja di sini:

rangerlf
ranger
ranger
ranger
lf

4. NNN
#

ss4
NNN

Berikut adalah repository Github-nya:

Installation
#

Berikut adalah cara memasangnya di masing-masing distro Linux:

DistroCommand
Debian/Ubuntusudo apt install nnn
Arch Linuxsudo pacman -Sy nnn
Opensusesudo zypper install nnn
Fedorasudo dnf install nnn

NixOS:
Masukkan baris berikut di file konfigurasi (/etc/nixos/configuration.nix):

  environment.systemPackages = [
    pkgs.nnn
  ];

Atau jika menggunakan nix-shell:

nix-shell -p nnn

Checklists
#

Berikut adalah hasil benchmarking-nya:

NoCriteriaChecklist
1.Menampilkan Isi File (Preview)
File Teks (.txt, .py, .nix, etc)
File Gambar (.png, .jpg, .gif, etc)
File Dokumen (.pdf, .docx, etc)
2.Manajemen File & Direktori
Edit file
Copy-paste
Membuat/Menghapus/Mengubah Nama

Pros and Cons
#

Berikut adalah kelebihan NNN:

  1. Interface (tampilan) yang sederhana.
  2. Punya banyak plugin, bahkan bisa dikonfigurasi dengan file editor seperti vim.

Berikut adalah kekurangan NNN:

  1. Interface (tampilan) yang sangat sederhana, mirip clifm, namun lebih sederhana lagi.
  2. Keybinding (shortcut) yang tidak familiar.
  3. Perlu konfigurasi manual agar lebih estetik dan functional.

5. MC
#

ss5
Midnight Commander (MC)

Berikut adalah repository Github-nya:

Installation
#

Berikut adalah cara memasangnya di masing-masing distro Linux:

DistroCommand
Debian/Ubuntusudo apt install mc
Arch Linuxsudo pacman -Sy mc
Fedorasudo dnf install mc

OpenSuse belum memiliki paket mc di repositorinya, jadi, bisa di-install via Snap.

NixOS:
Masukkan baris berikut di file konfigurasi (/etc/nixos/configuration.nix):

  environment.systemPackages = [
    pkgs.mc
  ];

Atau jika menggunakan nix-shell:

nix-shell -p mc

Checklists
#

Berikut adalah hasil benchmarking-nya:

NoCriteriaChecklist
1.Menampilkan Isi File (Preview)
File Teks (.txt, .py, .nix, etc)
File Gambar (.png, .jpg, .gif, etc)
File Dokumen (.pdf, .docx, etc)
2.Manajemen File & Direktori
Edit file
Copy-paste
Membuat/Menghapus/Mengubah Nama

Pros and Cons
#

Berikut adalah kelebihan Midnight Commander:

  1. Interface (tampilan) yang semi retro, tapi familiar.
  2. Punya banyak tema warna.
  3. Banyak opsi dan konfigurasi.
  4. Keybinding (shortcut) yang mudah diingat.

Berikut adalah kekurangan Midnight Commander:

  1. Belum tersedia di semua distro Linux (OpenSuse terutama).
  2. Tidak dapat menampilkan (preview) file gambar dan dokumen.

Pertanyaanya, “Mana terminal file manager yang paling baik (bagus)?”
Jawabannya, “Yang paling sesuai dengan kebutuhan masing-masing.”

😁😆😅😎

Sekian.
Semoga bermanfaat.

Related

Cool Terminal Tools You Should Know
··490 words·3 mins
Tools Tools Cool Terminal Linux
Just a list of a couple of (funny) terminal tools
How to Read `man` Page?
·351 words·2 mins
Man Man Page Tools Linux Cli
Have you ever read man page in an effective way? If you have not, I will show you the art of reading man page, here…
Scrcpy: Open Source Tool for Mirroring Your Android Devices
·680 words·4 mins
Scrcpy Scrcpy Android Wireless Adb Linux
Mirroring your android devices can never be this easy with open source tool: Scrcpy